Monday, July 31, 2006

monday

Seketika aja rangkaian kata kata aku jadi beku, sehingga tidak ada yang bisa aku sampaikan untuk saat ini. Selain I Hate Monday.....
 
posted by me me at 2:21 PM, | 0 comments
Monday, July 24, 2006

dewasa?

Ketika diberi pertanyaan, jawaban begitu cepat terucap, selang beberapa menit aku baru sadar mestinya bukan itu jawabannya. Ada kata lain yang lebih pantas dijadikan jawaban dari pertanyaan itu. Kejadian seperti itu sering kali terjadi. Berfikir sebelum bertindak belum menjadi kebiasaanku. Ternyata tidak mudah menjadi seorang yang dewasa. Kadang jalan menuju kedewasaan itu teruji, entah dari masalah atau kekuatan diri dalam menerima kenyataan yang kadang tidak aku harapkan. Emosi yang tidak terkendali sering menjadikan masalah kecil menjadi besar dan berakhir dengan pertengkaran, pantas saja kalo kamu kadang kesal padaku.
 
posted by me me at 3:46 PM, | 0 comments

setelah pisah, lalu apa?

Apapun alasanmu berpisah, yang harus difikirkan adalah bagaimana kamu melanjutkan hidup. Luangkan waktumu untuk penyesuaian diri dan jangan sedih berlebihan. Merasa sebagai pihak yang dicampakkan memang menyakitkan. Tapi itu tidak dapat membenarkan tindakan kamu untuk balik menyakiti dia. Semua itu ada saatnya, tidak ada salahnya juga kamu intropeksi diri. Kira kira apa yang membuat dia memilih untuk pergi dari kamu. Dan jangan lupa hidup sendiri bukan berarti juga tidak bisa menikmati hidup, justru disaat inilah waktunya untuk bisa membuat hari hari kamu lebih hidup. Quality time for your self tanpa ada komplain dari manapun dan stop looking to Ms Perfect. Boleh boleh saja mencari yang sempurna but don't be too picky, justru berteman dengan bermacam macam karakteristik akan membuka pikiran kamu.
Single, Success and happy seperti sebelum kamu bertemu dia sangat mungkin terjadi.
 
posted by me me at 12:42 PM, | 0 comments
Wednesday, July 19, 2006

kepastian yang kutunggu

Kejadiannya hampir mirip setahun yang lalu.
What will happen?
Apakah akan sama?
Jawabannya belum aku temukan pagi ini, belum ada kepastian darinya.
" Mungkin besok"
Sepertinya menjadi kata kata ampuh untuk membuat aku terus berharap
 
posted by me me at 8:33 AM, | 0 comments
Tuesday, July 18, 2006

sunday afternoon

Malas hanya diam dirumah saja, kita putuskan ke Nusa Dua. Tempat yang sudah lama kita tidak kunjungi itu kebetulan menyimpan sedikit cerita. Mungkin itu yang membuat kadang aku rindu akan suasana disana.
Karna jalanan tidak terlalu rame pada hari minggu kita hanya menempuh kurang lebih 30 menit menuju Nusa Dua. Memasuki area Nusa Dua menjumpai security check, Berhenti beberapa menit untuk memberi kesempatan untuk security menjalankan tugasnya. Sederet plang nama nama hotel menghiasi sebelah kiri jalan utama Nusa Dua, Ada satu pusat perbelanjaan baru disana bernama Bali Collection yang letaknya di tengah area Nusa Dua.
Keadaan dipantai ternyata lebih rame dari pada yang aku bayangkan, mungkin juga karna bertepatan dengan hari libur.Matahari bersinar terik siang itu, tidak menyurutkan keinginan orang orang tersebut untuk mandi di pantai. Sebenarnya ingin sekali menyeburkan diri ke pantai, mengingat ombak tidak terlalu besar pada sore itu. Tapi sayangnya kita tidak membawa pakaian ganti. Untuk sementara kita hanya bisa menjadi penonton saja sambil sesekali tertawa karna mengingat hal hal lucu yang terjadi 3 tahun yang lalu disini.
 
posted by me me at 12:52 PM, | 0 comments
Wednesday, July 12, 2006

satu hari di puri raharja

Memasuki areal parkir aku sudah dibuat kaget oleh teriakan tukang parkir disana, karna masuk tanpa membayar 500 rupiah untuk parkir sepeda motor. Sementara keluargaku belum sampe aku duduk di lobby rumah sakit, terlihat petugas housekeeping membersihkan lantai lobby, sementara petugas bagian informasi sibuk menerima telphone pagi itu. Setelah keluarga ku datang dan mengurus segala administrasi akhirnya mendapat kamar 309. Berhubung di rumah sakit itu tidak terdapat lift, mau tidak mau harus melewati anak tangga sebayak 3 kali. Posisi kamar dilantai tiga itu membuat kakiku cepat lelah, ditambah lagi tidak pernahnya aku menjalani olah raga. " ah.. akhirnya sampe juga dilantai tiga". Kamar 309 berada di pojok kiri bangunan rumah sakit itu, kamar mandi, tempat tidur pasien, dan tv 14 inch tanpa remote jadi pemandangan utama begitu memasuki kamar itu. Untuk penunggu pasien disediakan tempat tidur kecil disamping jendela.

Kecelakaan tahun 2000 itu membuat tangan kanan adikku patah, sementara ini masih ada pen yang menyambung di sikunya. Walaupun sakit tapi pen itu harus diambil lagi. Akhirnya orang tuaku memilih bulan ini untuk operasi pengambilan pen itu, setelah beberapa kali kunsultasi dengan dokter spesialis bedah.

Jam 3 siang, dokter yang bersangkutan belum juga datang, sementara adikku yang sudah menjalani puasa dari jam 9 pagi itu, mengeluh karena lapar. Perawat yang jaga mengatakan operasi akan dilaksanakan jam 6 sore, karna keterbatasan ruang operasi. Muka adikku menguning, yang jelas dia takut, sampe sampe tensi darahnya naik. Pukul 6 kurang 5 menit, perawat masuk dengan tempat tidur dorongnya, membawa adikku menuju ruang operasi. Tanpa sadar aku menangis, melihat dia dibawa ke ruang operasi sambil terus memejamkan matanya. Sementara ibuku tetap menunggu dikamar, aku, ayah dan beberapa kerabat menemani adikku menuju ruang operasi. Pukul sembilan malam dia keluar dari ruang operasi, dengan badan diselimuti selimut dan mata terpejam menuju kamar 309. Kata suster dia sudah sadar, tapi entah kenapa dia begitu sadar dia menangis, aku fikir karna sakit yang dirasakannya. Tidak sanggup lagi manahan tangis, air mataku keluar juga melihat keadaannya seperti itu sementara beberapa orang mencoba menenangkannya. Pukul 11 malam adikku tertidur aku ijin pulang dan kembali besok pagi.

Pagi ini adikku diperbolehkan pulang karna keadaannya jauh lebih baik dari kemarin. walaupun masih dengan tumpukan perban di siku kanannya " Semoga tidak pernah kembali lagi ke tempat ini "
 
posted by me me at 10:49 AM, | 0 comments
Thursday, July 06, 2006

masih tentang pernikahan

Bukan karna aku ingin cepat cepat menikah, tapi mungkin karna minggu minggu ini aku banyak sekali melihat sepasang penjor yang berdiri tegak di depan rumah rumah yang aku lewati. Sepanjang perjalananku menuju ke kantor ada 6 pasang penjor yang aku lihat. " Mungkin bulan July ini bulan yang baik untuk menikah ditambah lagi dengan cuaca di Bali yang dingin akhir akhir ini hee "

Dalam bayanganku dan angan anganku dulu, ingin menikah pada umur 25 atau 26 tahun, jadi pada saat anak anakku besar nanti aku tidak terlihat terlalu tua, untuk bisa bergaul dengan teman temannya. Tapi dengan berjalannya waktu pemikiran seperti itu sedikit demi sedikit berubah. Pernikahan sepertinya masih jauh dari bayangan aku. Saat ini aku begitu menikmati kesendirian dan kebebasan ini, yang gak mungkin dilakukan bila telah menikah, apalagi ditambah anak. Karna aku sendiri tidak terlalu suka anak kecil, ditambah lagi dengan isak tangisnya yang buat susana jadi berisik. " belum siap " mungkin itu kata kata yang tepat untuk mengartikan semuanya. Dengan semua cerita cerita yang pernah aku dengar, dan lihat tentang kehidupan dalam perkawinan.
Setidaknya bisa menjadi pasangan seperti ibu dan papa ku, yang tinggal dirumah yang sederhana, bisa mengajarkan dan membesarkan anak anaknya dengan baik. Walaupun kadang mereka bertengkar, hanya karna aku tidak diterima di sekolah favorite dan binggung hendak memasukkan aku ke sekolah yang mana. Ibu memarahi aku karna tidak belajar dengan tekun dan papa punya pendapat sendiri, lebih memikirkan sekolah yang tepat buat aku. Itu pertengkaran yang paling aku ingat sepanjang hidupku, karna akulah mereka bertengakar. Untungnya tidak ada barang rumah tangga yang melayang dan pecah, yang jadi korban.
Lalu bagaimana jadinya kalo harus menikah karna paksaan? Menghabiskan sisa hidup dengan seseorang yang sebenarnya tidak kita sayangi?
 
posted by me me at 12:07 PM, | 0 comments
Wednesday, July 05, 2006

the wedding

Satu persatu tamu datang. Sementara penerima tamu memberikan senyuman terbaiknya dan memberi salam. sambil mempersilahkan tamu tamu itu menulis nama mereka di guest book lalu berjalan mengambil snack yang sudah tertata rapi di meja. Senyum tawa dan ucapan selamat tak henti hentinya terucap dari setiap tamu yang menghadiri pernikahan itu. Hiasan, bunga dan foto foto menghiasi setiap sudut ruangan. Keluarga dari pihak wanita dan pria bergiliran berpose disamping sang membelai sementara senyuman terus menghiasi wajah sang pengantin, memperlihatkan kebahagiaan pada setiap orang yang menghadiri acara itu. Slamat... slamat...
 
posted by me me at 12:43 PM, | 0 comments