Monday, January 08, 2007
buka topengmu
Ada kekhawatiran di matamu,
Khawatir harga dirimu jatuh
Khawatir pertanyaan- pertanyaan tidak bisa kau jawab
Ada sesuatu yang kamu tutupi dengan sikapmu itu
Sikap yang ingin menegaskan kalau aku salah menilaimu,
salah slalu memikirkan kamu
salah terlalu berharap lebih darimu
salah menganggap kamu pangeran impianku
salah menganggap kamu seseorang yang pantas aku pertahankan
salah membiarkan cintaku terus tumbuh untukmu
Yang tersisa
Rasa jengkel, pengingkaran, saling memungkiri, kecewa.
Yang tampak
Sikap yang arogan, seolah ingin menarik kembali apa yang telah terjadi
Apa yang terucap tidak sama dengan apa yang terasa
Semakin sulit untuk membedakan mana yang nyata dan tidak
Tapi biar saja, itu terus jadi pertanyaan yang tidak akan pernah ada jawabannya
Mungkin sampe tua nanti
Yang terkenang
Cerita singkat, tentang kita
Walaupun tidak pernah ada awal dan akhir
Khawatir harga dirimu jatuh
Khawatir pertanyaan- pertanyaan tidak bisa kau jawab
Ada sesuatu yang kamu tutupi dengan sikapmu itu
Sikap yang ingin menegaskan kalau aku salah menilaimu,
salah slalu memikirkan kamu
salah terlalu berharap lebih darimu
salah menganggap kamu pangeran impianku
salah menganggap kamu seseorang yang pantas aku pertahankan
salah membiarkan cintaku terus tumbuh untukmu
Yang tersisa
Rasa jengkel, pengingkaran, saling memungkiri, kecewa.
Yang tampak
Sikap yang arogan, seolah ingin menarik kembali apa yang telah terjadi
Apa yang terucap tidak sama dengan apa yang terasa
Semakin sulit untuk membedakan mana yang nyata dan tidak
Tapi biar saja, itu terus jadi pertanyaan yang tidak akan pernah ada jawabannya
Mungkin sampe tua nanti
Yang terkenang
Cerita singkat, tentang kita
Walaupun tidak pernah ada awal dan akhir
0 Comments:
« back home | Post a Comment